Pleaseeeeeeeeeee readers.. commentnya sangat dibutuhkan! *tarik jongup
Author : @NWmaknae
Genre : Sad, Romantic drama, kekerasan, gaje??
Cast :
- Kwon Ji-an
- Kwon Jiyong
- Jung Yun Kyung
- Park Bom
- Moon Jongup
- Jung Daehyun
Kau
yang memperkenalkan padaku sebuah secangkir Caffee, aku harap kau tidak
memberikanku rasa Pahit
layaknya sama seperti
sebuah Caffee..
“Amm.. Dimana Jonguppie hyung?”
Daehyun pun mengerti, dan langsung memberi
tau dimana Jongup lalu iya langsung mengajak pergi Park Bom untuk mengetahui lebih banyak tentangnya. Ji-an
hanya tertawa melihat tingkah Daehyun yang sepertinya mulai tertarik dengan
Noonanya tersebut. Namun entah mengapa melihat mereka berdua Ji-an merasa
dadanya sangat sesak dan merasa ada yang hilang.
“Sepertinya aku kekurangan udara” kata Ji-an dengan memalingkan wajahnya Lalu
pergi mencari Jongup Hyungnya.
“Menurutmu aku ini orangnya seperti apa?”
.
.
.
.
Tanya Daehyun, menyadarkan Bommie dari sebuah
khayalannya lagi yang selama ini selalu membayanginya.
“Mw.. Mwo eo?” Bom dengan suara bergetar,
karena masih kaget dengan suara Daehyun yang mendadak mengajaknya untuk kembali
berbicara.
Disisi lain, Ji-an merasa tidak beres dengan
dirinya.
“Apa aku sakit?..
Ahh.. Andwae.. aku jarang sekali sakit” Guman
nya menyendiri disebuah ruangan luas disebuah gedung TS entertainment. Lalu
Ji-an mendengar suara pintu terbuka dan mendengar langkah kaki seseorang menuju
ketempatnya merenung disudut ruangan.
Ji-an yang merasa depresi akan kelakuan
kakaknya dimasa lampau membuatnya jadi serba berhati-hati merasa gundah, dan
ketakutan melandanya,
“Aniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
!!!!!!!!!!!!!!” teriaknya lalu memundurkan langkahnya sampai kesudut ruangan.
Tubuhnya dibanjiri keringat dan nafasnya seperti seorang yang terkena asma,
takut untuk membuka mata dia tetap menutup matanya.
“Ng.. Ya, Wasseo Ji-an - a?”
Suara itu terdengar lembut, tidak. Lebih
tepatnya terdengar baik. Ji-an segera membuka matanya, dan..
“Charaaaa.. ini aku..”
Kini bibir Ji-an tersenyum atas tingkah lucu
hyungnya itu yang masih terlalu lugu. Ji-an menundukkan kepalanya menahan tawa
geli, Ya..
.
.
Jongup Hyung selalu bisa membuat
kejutan-kejutan kecil dihidupnya, meski orang-orang menganggapnya ‘Aneh’ atau
‘Idiot’ tapi justru karena kepolosannya Ji-an tidak perlu khawatir karena yakin
hyungnya dapat dipercayai. sekarang perasaan takutnya sudah hilang menjadi rasa
senang menyambut hyung lamanya yang tidak pernah iya temui sekian lamanya.
“ahaha, hyung kau masih sama saja. Tetap
payah!”
Jongup tidak menjawab perkataan Ji-an, dia
hanya membalas dengan senyuman Khas miliknya itu ‘smile angelic’.
“Yak! Hyung aku ingin berlatih bersamamu
lagi.. bagaimana kabarmu?” Tanya Ji-an dengan semangat yang membara,
“Keurae.. arraseo arraseo..”
Mendengarnya Ji-an merasa senang dan kembali
tersenyum, kini dia mengeluarkan sesuatu yang iya sembunyikan dari tadi
dibelakangnya.
“Hyungie~ nae hante!” Seru Ji-an yang
terlihat gembira bagaikan anak kucing yang merindukan majikannya, lalu
menyerahkan barang yang iya sembunyikan tadi.
“Ige Mwoya?” Jongup benar—benar bingung apa
yang tengah diberikan dongsaengnya itu,
“Hmm.. Beogeo?, Juseu?” Jongup menebak-nebak
barang tersebut yang mulai tercium aromanya.
“hahahaha.. daebakida Hyung!. Maeume deureo?”
“Jinjjayo??.. umm tentu saja aku suka!”
Dengan senyuman khasnya Jongup mengambil Burger, dan Juice tersebut.
“Uwo… Gamsa!”.
Keduanyapun saling tersenyum dan memulai
latihan mereka bersama, yang mereka sering lakukan dulu bersama.
Aku mencoba untuk merasakan nikmatnya
secangkir Coffee, tetapi tetap saja rasanya sangat Pahit..
&&&
“Hello?”
.
.
“apa kau mendengarku? Noona?”
.
.
“Bom?”
Bommie pun terkejut, Matanya membulat, dia
menoleh kearah sebelahnya. Menatap Daehyun dalam-dalam yang sejak tadi
dihiraukannya, “Mi..mianhae.. Ji-an….”
.
.
.
.
.
DEG!
Mendengar itu, Daehyun merasa kecewa, apa
Ji-an sudah memiliki hubungan khusus? Mungkinkah dia tidak berarti didepan
Bommie sejak tadi?, Mungkinkah dirinya terlalu berisik sejak tadi?..
Sehingga dia dihiraukan?
.
“apa.. kita perlu berkenalan ulang?” kata
daehyun dengan tersenyum kecewa menatap kedua mata Bom sangat dalam dan tidak
berpaling dari mata Indah milik bom, bibir Daehyun pun bergetar seperti menahan
dinginnya cuaca dihari ini. Namun dia menahan rasa sakitnya yang iya rasakan..
Tersadar akan kenyataan, Bom segera meminta
maaf pada daehyun.
“Da.. daehyun?.. Miaan,
Akhir-akhir ini aku sangat lelah.. ada urusan
yang belum aku bisa selesaikan, aku juga sangat kasihan padanya. Jadi maafkan
aku.. aku harus pergi sekarang”
Daehyun hanya menanggapinya dengan senyuman
kecil, namun sangat berkesan lembut. Tak kuat menatap wajah Bom yang tengah
berdiri dia hanya menatap ke lantai taman.
“Gwaenchanha noona.. Algesseumnida. Mungkin
aku terlalu berharap padamu, Gumawo atas hari ini” Daehyun menunduk hormat lalu
tersenyum hangat menatap wajah Bom. Melihat itu Bom merasa sedih,
“Daehyunnie.. Kau bertanya padaku, Menurutku.
kau orang yang seperti apa?. Apa kau ingin tau?”
kata-kata tersebut, mantap
membuat daehyun menghentikan langkahnya.
‘Terkejut’ Sangat jelas tergambar diwajah
Daehyun. Perlahan namun pasti, dia mengangguk mengiyakannya
“Kau sangat baik, Kau sangat Unik, kau sangat
menarik, Kau sangat tampan dan sopan, dan.. Aku sangat….”
.
.
.
“Senang bisa berkenalan denganmu, Jung
Daehyun”
“Gamsa Noona”
Kini Daehyun merasa lebih baik atas ucapan
noonanya itu. “Tolong jaga Ji-an, Jeball jom.. bukan sebagai apa-apa tapi
sebagai sahabat” Daehyun hanya bisa berkata ‘Iya’ dan menatap punggung Noonanya
yang sudah mulai menjauh pergi.
Virus Coffee, Kau benar-benar menyebarkannya
noona.. dan kini rasanya sangat Pahit
dari biasanya. Bahkan kau juga memberikan rasa itu pada orang lain..
&&&
“Kwon Ji-an!!”
Suara itu menggema diseluruh ruangan, tidak
tahan lagi dengan suara itu Ji-an segera keluar dan menghampiri daehyun
hyungnya.
“Aisshiiii… Shikkeureowo Hyung!” Guman Ji-an
yang muncul dibalik pintu Dance room. “Mwo kau kenal dia?” Tanya Daehyun yang
semakin membuat Ji-an bingung, dilihatnya sosok yang tengah ditunjuk Daehyun.
Seorang yeoja berkulit putih, berkacamata sedikit tebal dan rambut yang panjang
terurai Indah kecoklatan jika terkena sinar matahari yang memancar memasuki
ruangan koridor.
Yeoja tersebut ada didekat loker para
mahasiswa training yang sedang membaca sebuah buku yang tidak terlalu tebal’
dilihatnya pakaian orang itu sangat simple layaknya perempuan tomboy. Wajahnya
bisa dibilang bisa memasuki standart Ulzzang, terlebih lekuk bentuk bibirnya
yang sangat bagus dan berwarna merah strawberry terlihat sangat manis, matanya
juga terpancar sangat bagus.
“Nugu?” Ucap Ji-an dengan nada dingin. “hum..
jangan terlalu dingin begitu, atau kau akan dijuluki Prince ice”
Ji-an hanya menghela nafas dengan panjang, tak
mau Daehyun melihat ji-an marah dia langsung menuju keinti tujuan utamanya “Dia
aa..dikku..” Bisik daehyun didepan wajah Ji-an,
“Mwo!!? Jinjjayo?” Saat ini ji-an benar-benar
terkejut atas pernyataan hyungnya. “Wae? Ya! Kau seperti tidak percaya!”Sambut Daehyun
menanggapi reaksi Dongsaengnya tersebut. Dilain sisi Yeoja tersebut juga
terkejut mendengar suara kakaknya tersebut yang ada disana, diapun segera
menghampiri Daehyun.
“Mianhae hyung, kalian sangat berbeda!
Hahaha” Ji-an tertawa geli. “Aisshhh kau ini!”
“Oppa!! Shikkeureowo!!”
Daehyun dan Ji-an segera menoleh, dan
didapatinya Yeoja yang diakui Daehyun sebagai adiknya tersebut ada disana.
“Wooo!! Kebetulan kau datang jadi aku tak perlu susah-susah menghampirimu!”
Dengan nada tinggi daehyun langsung
menggenggam tangan Ji-an dan adiknya tersebut untuk saling berjabat tangan,
Terlihat jelas mereka sangat terkejut, dan menggerti maksud Hyung atau oppanya
yang satu ini.
“cheoneon Jung Yun Kyung.. imnida”
“Kwon Ji-an”
Keduanya langsung melepaskan genggaman
tangannya, Yun kyung menatap wajah Ji-an dengan senang “Nae ga Kwon Ji-an
Dongsaeng Kwon GD”
Kata-kata tersebut yang terucap dari bibir
Yun Kyung. Sejenak Ji-an sangat shock atas ucapan Yun Kyung. Saat Ji-an menoleh
kearah Yun Kyung, Yun Kyung sudah berjalan pergi yang hanya mengangkat
tangannya yang bertanda ‘Bye’
“Cih..” seru Ji-an, Dan Daehyun hanya bisa
bingung menatap mereka berdua.
Kucoba merasakan Jenis-jenis Coffee yang
lainnya, kurasa ada satu rasa yang menurutku sangat menarik.
&&&
“Jiyong..”
.
Suara itu terdengar sedikit ragu namun
berkesan manja. Terdengar suara langkah seorang yoeja memasuki ruangan sepi nan
gelap.
“Waeyo, Park Bommie?” sahut Jiyong menanggapi
sapaan Bom,
“Sampai kapan permainan ini akan kau akhiri?”
dengan suara bergetar Bom bertanya dengan tidak tergesa-gesa,
“Kalau kau datang hanya ingin menanyakan itu,
lebih baik aku akan menyebarkan gossip bahwa aku benjalin hubungan dengan
Sandara dan bukan kau Bommie..”
“Neo jugeosseo Kwon Jiyong!”
“Katakanlah..”
Wajah Bom memerah, Keringatnya mulai
bercucuran, dia takut atas apa yang dilakukan Jiyong padanya. Namun dia tidak
bisa menahan perasaannya tersebut lebih dalam.
.
.
.
.
“Kurasa aku mengingginkannya”
Sraaaashh
Jiyong menyiram wajah Bom dengan air digelas
yang ada dihadapannya, Bom tersentak dia terkejut atas perlakuan Jiyong padanya
“JANGAN KATAKAN ITU PADAKU!!”
“Mian.. “
“JANGAN KATAKAN JI-AN!!!!!?”
“Jangan sakiti dia My yong yong, Mianhae..
Jeball Jeball jom!” rintih Bom dengan suara yang bergetar mendekap mempererat
kepalan tangannya dibaju Jiyong membuat erat pelukan Jiyong.
Tak kuasa menebak apa yang Jiyong akan
perbuat selanjutnya dia meneteskan air mata dibaju Jiyong, Bom menyesal tak
seharusnya dia mengatakan itu pada Jiyong dan seharusnya langsung memutuskan
hubungannya dengan Kwon Jiyong
“Neon
..”
Jiyong terus memeluk Bom yang sedang mengigil,
dibalik itu terlihat dibayangan kegelapan ruangan Jiyong tersenyum evil.
“Neon Neun
Naeggoya.. Park Bommie”.
Aku mencoba untuk merasakan nikmatnya
secangkir Coffee, tetapi tetap saja rasanya sangat Pahit..
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar