Author: @NWmaknae
Cast:
- Kwon Ji-An(OC)
- Kwon Jiyong
- Jung Yun Kyung(OC)
- Jung Daehyun
- Park Bom
- Moon Jongup
Genre: Romantic drama, Sad, gaje?
Kucoba
merasakan Jenis-jenis Coffee yang lainnya, kurasa ada satu rasa yang menurutku
sangat menarik..
Jiyong terus memeluk Bom
yang sedang mengigil, dibalik itu terlihat dibayangan kegelapan ruangan Jiyong
tersenyum evil.
“Neon Neun Naeggoya.. Park Bommie”
“Apa kita
pernah bertemu?”
“Kau.. Sungguh mengerikan..”
Tangap
seorang Gadis yang terlihat Tomboy, Ne itu Yun Kyung. Mereka semakin dekat
setelah berkenalan, namun mereka mengisi saling dengan kata-kata yang ketus.
“Oh, omo..
Yeoja Babo”
“Mwoya?, apa
katamu? Kau ini! Coba katakan sekali lagi!!”
“Yeoja..
.
.
.
.
.
Babo!”
“Hiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..
yak! Nappeun namja!”
Yun Kyung pun
menghajar Ji-an dengan segenap kekuatannya, namun karena ini masih dalam jam
pelajaran Jongup pun tidak tahan lagi
mendengar ocehan bocah-bocah tengik dihadapaannya.
“Shikkeureowo!
Dwaesseo..” seru Jongup sambil menghentakkan kakinya
“uh! Mianhae
Hyung..”
“Ji-an- ah~
bukannya kau kesini untuk mengetahui tentang entertainment? Kau harus ingat ini
bukan tempat asalmu. Tolong jaga image mu..”
“Nae ga wae??”
Ji-an menatap hyungnya, hatinya tidak terima disalahkan atas semua kehebohan
diruangan ini. Terlihat jelas Yun kyung tersenyum puas menanggapinya.
“Hahaha namja
babo!”
“Cih”
&&&
Orang itu
bener-benar berubah, Kenapa kau jadi seperti ini Kwon Ji-an?. Seperti orang
lain saja, apa maksudmu?, ternyata kau benar-benar lupa kepadaku, Bukankah
katamu hanya ada..
‘Kau dan aku’
.
.
.
“Jonguppie!”
“He? Yak Kwon
Ji-an rupanya”
“Ini gogi
untukmu hyung..”
Jongup
melihat kantung plastik yang dibawa Ji-an untuknya, ada masakan daging
kesukaannya dan minuman cola untuknya serta lengkap dengan bonus burger
kesukaannya ada disana, Jongup menanggapinya dengan smile angelic khas
miliknya.
“Kau ini tahu
saja apa yang aku suka..”
Mendengar
masukan itu dari mulut hyung kesayangannya sangat membuat Ji-an senang, iya pun
mengembangkan senyum tipis yang tulus di wajahnya. “I - ni sebagai per – min - taan ma - af telah mem -
buat keribut - an diruanganmu ta - di..” sahut Ji-an dengan berbisik kepada
jongup hyungnya.
Tak mau kalah
dari canda Ji-an, di juga berbisik kepada Ji-an “Ohh.. jadi begi – tu, arraseo
Kwon – ji – an Gumawo”
Dan pandangan
mata disekitar mereka, melihat mereka dengan muka curiga. Dan tepat mereka dilihat
seperti orang yang berpikiran yadong oleh orang-orang sekitar,
Mengetahui
itu mereka hanya saling tertawa satu sama lain, Mereka benar-benar bodoh.
&&&
Hari demi
hari berlalu, netizen semakin penasaran atas apa yang telah terjadi dengan
artis andalan mereka yaitu Kwon Ji-an. Mereka sudah merencanakan untuk
membututi Ji-an yang selalu menghampiri TS Entertainment padahal kegiatan
tentang pembelajaran entertainment di management TS sudah berlalu beberapa
bulan yang lalu.
Pagi ini
Ji-an seperti biasanya selalu mendatangi gedung TS entertainment untuk menemui
hyung kesayangannya Moon Jongup.
“Apa-apaan kau?..”
“apanya?”
Suara
perlawanan mulai terjadi di lorong TS entertainment. Ne itu suara Daehyun dan Ji-an yang sedang
memperdebatkan masalah kehadiran Ji-an.
Daehyun
berusaha berbicara lembut dengan Ji-an, untuk memperingati dan menyadarkan
posisinya “Jangan kesini lagi”
“Hyung yang
kejam”
Tanggapan itu
keluar begitu saja dari mulut Ji-an, dia menjawab benar-benar ketus terhadap
pengusiran dirinya di tempat ini. “aku hanya ingin bermain”
“uhh.. Ji-an
bukan maksudku, tapi kapan kau mengerti ini bukan taman bermain!”
“aku tau
itu!, Aku hanya ingin bertemu dengan Jongup hyung!”
“aaakhh.. Mworae?
Banmal hajimaseyo”
“Keurae.. aku
minta maaf! Mianhae hyungie”
“Oke, tapi
kau bisa bertemu dengannya kapan saja dan dimana saja..”
“Tapi..
bagiku dia adalah Hyung kandungku”
“Nawa!!”
Ji-an
menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, dia benar-benar risih karena
Daehyun hyungnya selalu menghalangi jalannya, mulai dari dengan kebersamaannya
dengan noonanya Park Bom hingga hyung kesayangannya Moon Jongup.
“Hh…”
Wajah Ji-an
pucat, dia menghela nafas panjang, rasanya hidupnya benar-benar tidak ada yang
istimewa. Membosankan, tidak tahu harus kemana, bahkan hyung kandungnya sendiri
Kwon Jiyong tidak mengakuinya. Dari kecil orang tuanya meninggalkan dia dengan
kakak yang tidak bertanggung jawab atas kehidupannya.
Ji-an
menyandarkan kepalanya kedinding disebelah kanannya, dia amat lemas menggingat
masa lalunya yang sering dihajar oleh Appanya sewaktu kecil hanya karena
pengakuan yang bohong dari hyungnya yang selalu memutar balikkan fakta yang
sesungguhnya,
Daehyun
khawatir melihat keadaan Ji-an yang sekarang, dia hanya bisa terus melihat
Ji-an yang entah sedang berfikir apa dalam pikirannya dalam situasi hening
dalam keduanya.
Ji-an memutar
kembali ingatannya pada masa lalu, Eommanya hanya bisa mengikuti kemauan
Appanya yang terlalu kasar, Dia menutup matanya mencoba mengingat kenangan
lebih jauh lagi sebelum semua itu terjadi,
Keluarganya
sangat baik, dia masih berumur 10 tahun
semuanya sangat berjalan dengan baik, hyungnya juga sangat menyayanginya. Dia
masih ingat hyungnya sampai mengancam teman-temannya yang berani menyakitinya,
harus berhadapan dengan hyungnya. Tapi itu hanya masa lalu entah apa yang telah
merasuki Hyungnya sekarang bukan seperti manusia.
Mengingat itu
Ji—an tersenyum sinis untuk dirinya sendiri dan membuka matanya, menatap lantai
yang ada dibawah dengan pandangan berkaca-kaca “Jinjja.. aku ini anak siapa?”
DEG!
Daehyun
semakin khawatir, tidak seharusnya dia mengusir Ji-an karena dia masihh
menyimpan kekesalan terhadap Ji-an karena masalah cintanya dengan park Bom.
‘Ne. Daehyun
Babo. Ji-an tidak salah tetapi Park Bom noona sendiri yang salah Ji-an hanya
anak kecil yang tidak tahu apa-apa’
dalam batinnya Daehyun terus menyalahkan dirinya.
Sesegera
mungkin Daehyun mengejar Ji-an yang berjalan lesu menuju ke pintu keluar TS
Entertainment.
“Kwon Ji-an
!!.. Mwohaneungeoya?”
Langkahnya
terhenti tepat diluar gedung TS, dan berada ditaman luar TS entertainment.
Ji-an menoleh dan melontarkan senyum lembut pada Hyung busannya tersebut “museun soriya?”
Kini Daehyun
benar-benar tak mengerti dia memegang kedua bahu Ji-an dan menghadapkan Ji-an
agar menghadap dengannya ,
“Kau kenapa?
Kau kan tidak mabuk! Jangan begini Ji-an aku mohon Jeball aku minta maaf kalau
aku tengah mengusirmu, aku hanya harus menjagamu” Daehyun masih ingat benar
permintaan park bom untuknya agar menjaga Ji-an sebagai sahabat juga.
“Kau bilang
aku harus keluar”
“Ani.. aniyo,
Dwaeggeoteun!”
Daehyun
segera menarik tangan Ji-an kembali menuju kedalam gedung, namun terlambat.
Ji-an tidak bergerak sedikitpun, matanya sudah terarah pada satu tujuan yang
bisa dia harapkan. Daehyun masih menghadap depan diambang mulut pintu gedung TS
Entertainment, ia bingung kenapa Ji-an tidak mau jalan mengikutinya.
“A..ada apa?”
Tanya Daehyun kepada Ji-an, dan tepat saat Daehyun menoleh kearah wajah Ji-an.
Ji-an mulai membuka mulutnya
.
.
“Noona?”
“Ji-an?.. kau
disini rupanya”
Tak asing
lagi bagi Daehyun, suara tersebut suara yang dia rindukan selama sebulan ini
‘Park Bom Noona’
“Bommie..”
Ucap Daehyun, matanya membulat melihat sosok itu hadir disini sekarang. Dadanya
sesak melihat dua orang itu saling bertemu, apa yang akan mereka lakukan didepannya.
BRUUUUUK!
Kau datang
membawakanku taburan gula dan
toping-toping manis itu dan memasukkannya kedalam Coffee milikku..
“Ahahaha..”
Ji-an ayo kita kedanau!
“Arrasseo!
Kyu..”
Apa ini.. aku
berlarian dengan seorang gadis, umur kami sekitar masih berusia 10 tahun.
Aku dan gadis
itu menemukan danau yang ada disebuah bukit terpencil. “Aku menemukannya”
“Good! Ji-an! Lihat ada pantulan kita berdua!”
“Kau lihat
Kyu~”
“Ha?”
“You and I”
“Mwo aku tak
mengerti Ji-an..”
Aku menunjuk
diriku dan gadis yang kupanggil kyu itu,
“Selamanya
hanya ada kau dan aku, bukan Park Bom noona atau siapapun. Dia hanya sahabat
baikku, percayalah..”
“Ng..”
“Dia sudah
sadar..”
‘Tadi itu
hanya mimpi?’ Tanya Ji-an dalam batinnya. Namun iya masih bingung siapa gadis
yang bersamanya yang iya panggil Kyu tersebut, dan rasanya iya memang pernah
kedanau itu waktu berumur sepuluh tahun.
Ji-an
tersadar kembali dalam lamunannya, dia mengucek matanya yang masih buram
tersebut, Iya tersadar dia sedang berada dirumah Park Bom noonanya.
“Kau pasti
bingung, tadi kau pingsan dipelukanku Ji-an..”
Mendengar
penjelasan singkat dari Park Bom, seketika muka Ji-an langsung memerah seperti
kepiting rebus, iya segera menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat noonanya
tersebut.
Park bom
langsung menelepon Daehyun agar tidak
cemas lagi terhadap insiden ini.
“Kau sakit.
Badanmu panas. Aku akan merawatmu”
PRAAAAANGG!
Ji-an
memecahkan gelas yang ada disamping tempat tidurnya, Suara itu.. menurutnya
adalah suara yang mengerikan baginya, Suara itu benar-benar tak asing lagi
baginya ‘Kwon Jiyong’
Entah apa
yang dirasakannya sekarang, Ji-an langsung membulatkan matanya, mukanya pucat,
dan memundurkan duduknya hingga mentok keujung tempat tidur, dia benar-benar
terlihat ketakutan, nafasnya terengah-engah bagaikan orang yang habis
berolahraga. Melihat itu Park Bom merasa cemas iya rasanya ingin menyuruh
Jiyong pergi.
“Wae?”
Tanya Jiyong
kembali dengan wajah santai bagaikan tak pernah terjadi apa-apa, Park Bom yang
sangat tau masalah Ji-an tak tega melihatnya seperti itu langsung masuk kembali
kedalam ruangan kamarnya, Ji-an bagaikan rubah yang terjebak didalam Goa Naga
seorang diri,
“Biar aku
yang menjaganya, Kau tak akan bisa, biarkan dia disini sampai iya benar-benar
pulih maupun Jiwa dan raganya”
“Hahh!, mworae?
Geurae?”
“Hanya..ng.. Keunyang”
“Oke fine,
arra arra.. Algesseumnida”
Lalu Jiyong
pergi keluar tetap menatap Ji-an dengan tatapan menusuk , iya pulang menuju
rumahnya dengan penuh aura suram dari dirinya.
Ji-an sudah
tidak tegang lagi, kini dia terduduk lemas dan menghela nafas dalam-dalam
sambil mencengkram selimut diranjang tersebut “Aku pikir aku akan mati”
&&&
Daehyun dan
Jongup baru saja mengunjungi rumah Park Bom Noona untuk melihat keadaan Ji-an,
dan mereka merasa ada keanehan tersendiri “Dia seperti trauma..”
Seru Jongup
menanggapi pembicaraan mereka, Daehyun yang masih terkesima dengan isi rumah
Park Bom langsung tersadar akan tujuan utamanya lalu segera memulai pembicaraan
serius “Sebenarnya apa yang terjadi? Kau bisa percayakan kami Noona..”
Jantung Bom
berdegup kencang iya bingung, benarkah harus menceritakannya? Namun iya rasa
kedua Hyung dari Ji-an ini dapat diandalkan, terlebih Ji-an Pernah berkata
bahwa dia sudah menganggap Jongup seperti Hyung kandungnya, dan Daehyun adalah
hyung yang dapat diandalkan terlebih sekarang iya sendiri tengah dekat dengan
Daehyun..
Bom pun
memulai ceritanya meski masih takut akan bayangan Jiyong.
.
.
.
.
“Jiyong!!??”
“Kwon
Jiyong!!?”
Mereka pun
shock mendengar kenyataan ini, ternyata dugaan para netizen dan wartawan itu
memang ada benarnya yang mengatakan Kwon Jiyong adalah kakak dari Kwon Ji-an.
Kenapa kau hanya
memberikan gula dan toping manis didalam Coffee milikku?, bagaimana dengan
Coffee yang lainnya?
&&&
Setelah Jongup
dan Daehyun pergi dari rumahnya, Bom masih ingin melihat keadaan Ji-an. Iya pun
mulai memasuki kamarnya, tapi dalam hitungan perdetik Ji-an langsung memberikan
pertanyaan yang mengejutkan.
Tap!
“Kenapa
Hyungku bisa ada dirumahmu? Noona..”
Bom hanya bisa
menghentikan langkahnya, matanya semakin membulat menunduk melihat lantai yang sekarang sedang iya injak.
“Kalian.. ada
hubungan apa?”
“Anii.. Aniyo
Ji-an-ah!”
Bom sekali
langi semakin membulatkan matanya, iya menggeleng dan terus memberi kalimat
penolakan, untuk meyakinkan Ji-an. Dan kini air matanya tidak bisa ditahannya
lagi mengalir dipipi lembut milik Bom.
Melihat itu
Ji-an hanya bisa tersenyum kecil, rasanya sekarang hatinya benar-benar sakit
disbanding tubuhnya yang sedang tidak sehat sekarang ,
“Aku
harap.. Noona berkata jujur padaku”
Dan Wala,
dugaan Ji-an tepat pada sasarannya, Bom menatap sedih kepada Ji-an. Tentunya
dia berfikir sekarang dia benar-benar merasa bodoh mana mungkin Ji-an tidak tau
kapan saja dia bisa berbohong.
“Mian.. aku-”
Brakkkkkkkkkkkkkkkk
Mendengar
sedikit ucapan kata dari Noonanya Ji-an langsung mengerti dan segera
membereskan selimut yang menutupi tubuhnya.
“Cukup Noona.
Gamsahamida”
Ji-an
langsung berjalan cepat keluar dari kamar Bom, Bom hanya tak tau harus berkata apa,
Tubuhnya kaku. Iya ingin menjelaskan yang sebenarnya kepada Ji-an. Iya tidak
ingin Ji-an pergi
“Kajima!..”
Bom langsung menahan tangan Ji-an.
“kkamjjakiya! Badanmu panas sekali Ji-an-ah!”
“Mw.. mwohaneungeoya!?..”
“Memelukmu Ji-an-ah..”
“Jangan memelukku dari belakang begini!”
“Maeume deureo? Kau harus berbagi suhu badanmu denganku!”
Hening. Park Bom, dia menyandarkan kepalanya di punggung
Ji-an, Iya merasa nyaman. Amat sangat nyaman, iya setidaknya harus mengurangi
suhu panas yang ada ditubuh Ji-an agar Ji-an bisa cepat sembuh, Iya tidak
mengerti harus memilih siapa antara kakak beradik tersebut. Iya ingin seperti
ini terus bersama Ji-an, Tapi seharusnya dia mengembalikan setengah ingatan
milik Ji-an yang hilang karena sebuah insiden beberapa tahun yang lalu.
Mereka berdua sangat menikmati pelukkan keduanya, Sedangkan Ji-an tidak tau harus bagaimana lagi
persaannya sekarang ini sangat kacau, tapi iya merasa sekarang suhu badannya
semakin panas’ rasanya kepalanya sangat sakit, sepertinya dia terlalu lelah
dengan semua ini,
“Cukup!! Aku bukan anak kecil lagi Noona! Ini percuma!
Jangan permainkan aku lagi!!”
Ji-an melepaskan pelukan tangan Bom dipingangnya, dan pergi
secepatnya dari rumah milik Bom, Bom yang masih terkejut hanya bisa jatuh
tertunduk dibawah lantai, rasanya sangat perih melihat Ji-an yang sebelumnya
tidak pernah membantahnya, namun sekarang sepertinya dia sudah cukup dewasa
‘Ne’
“Kau benar Ji-an.. Mianhae telah mempermainkanmu, Mianhae
mianhae!!”
&&&
“Yeoboseo?”
“Jonguppie, apa Ji-an
ada disana?”
“Ji-an? Apa terjadi
sesuatu? Dia tidak kesini”
“Jinjja? Jinjjayo?!
Mianhae aku akan menghubungi yang lain dulu”
“Keurae.. aku juga
akan mencarinya”
“Gumawo Jonguppie”
“Yeoboseo Daehyunnie?”
“Ne noona..”
Kurasa Coffee yang kau berikan kepadaku sudah mulai dingin noona..
“Kwon Ji-an?”
“Kyu?”
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar