Sabtu, 22 Juni 2013

Fanfiction - Only one chance 2


Pleaseeeeeeeeeee readers.. commentnya sangat dibutuhkan! *tarik jongup 

Author : @NWmaknae
Genre : Sad, Romantic drama, kekerasan, gaje??
Cast :
  •   Kwon Ji-an
  •   Kwon Jiyong
  • Jung Yun Kyung
  • Park Bom 
  • Moon Jongup 
  • Jung Daehyun

Kau yang memperkenalkan padaku sebuah secangkir Caffee, aku harap kau tidak memberikanku rasa Pahit layaknya sama seperti sebuah Caffee..


“Amm.. Dimana Jonguppie hyung?”
Daehyun pun mengerti, dan langsung memberi tau dimana Jongup lalu iya langsung mengajak pergi Park Bom untuk  mengetahui lebih banyak tentangnya. Ji-an hanya tertawa melihat tingkah Daehyun yang sepertinya mulai tertarik dengan Noonanya tersebut. Namun entah mengapa melihat mereka berdua Ji-an merasa dadanya sangat sesak dan merasa ada yang hilang.
“Sepertinya aku kekurangan udara”  kata Ji-an dengan memalingkan wajahnya Lalu pergi mencari Jongup Hyungnya.

“Menurutmu aku ini orangnya seperti apa?”
.
.
.
.
Tanya Daehyun, menyadarkan Bommie dari sebuah khayalannya lagi yang selama ini selalu membayanginya.

“Mw.. Mwo eo?” Bom dengan suara bergetar, karena masih kaget dengan suara Daehyun yang mendadak mengajaknya untuk kembali berbicara.
Disisi lain, Ji-an merasa tidak beres dengan dirinya.

“Apa aku sakit?..
Ahh.. Andwae.. aku jarang sekali sakit” Guman nya menyendiri disebuah ruangan luas disebuah gedung TS entertainment. Lalu Ji-an mendengar suara pintu terbuka dan mendengar langkah kaki seseorang menuju ketempatnya merenung disudut ruangan.

Ji-an yang merasa depresi akan kelakuan kakaknya dimasa lampau membuatnya jadi serba berhati-hati merasa gundah, dan ketakutan melandanya,

“Aniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii !!!!!!!!!!!!!!” teriaknya lalu memundurkan langkahnya sampai kesudut ruangan. Tubuhnya dibanjiri keringat dan nafasnya seperti seorang yang terkena asma, takut untuk membuka mata dia tetap menutup matanya.

“Ng.. Ya, Wasseo Ji-an - a?”
Suara itu terdengar lembut, tidak. Lebih tepatnya terdengar baik. Ji-an segera membuka matanya, dan..


“Charaaaa.. ini aku..”

Kini bibir Ji-an tersenyum atas tingkah lucu hyungnya itu yang masih terlalu lugu. Ji-an menundukkan kepalanya menahan tawa geli, Ya..
.
.

Jongup Hyung selalu bisa membuat kejutan-kejutan kecil dihidupnya, meski orang-orang menganggapnya ‘Aneh’ atau ‘Idiot’ tapi justru karena kepolosannya Ji-an tidak perlu khawatir karena yakin hyungnya dapat dipercayai. sekarang perasaan takutnya sudah hilang menjadi rasa senang menyambut hyung lamanya yang tidak pernah iya temui sekian lamanya.

“ahaha, hyung kau masih sama saja. Tetap payah!”
Jongup tidak menjawab perkataan Ji-an, dia hanya membalas dengan senyuman Khas miliknya itu ‘smile angelic’.

“Yak! Hyung aku ingin berlatih bersamamu lagi.. bagaimana kabarmu?” Tanya Ji-an dengan semangat yang membara,

“Keurae.. arraseo arraseo..”
Mendengarnya Ji-an merasa senang dan kembali tersenyum, kini dia mengeluarkan sesuatu yang iya sembunyikan dari tadi dibelakangnya.
“Hyungie~ nae hante!” Seru Ji-an yang terlihat gembira bagaikan anak kucing yang merindukan majikannya, lalu menyerahkan barang yang iya sembunyikan tadi.

“Ige Mwoya?” Jongup benar—benar bingung apa yang tengah diberikan dongsaengnya itu,
“Hmm.. Beogeo?, Juseu?” Jongup menebak-nebak barang tersebut yang mulai tercium aromanya.

“hahahaha.. daebakida Hyung!. Maeume deureo?”

“Jinjjayo??.. umm tentu saja aku suka!” Dengan senyuman khasnya Jongup mengambil Burger, dan Juice tersebut.

“Uwo… Gamsa!”.
Keduanyapun saling tersenyum dan memulai latihan mereka bersama, yang mereka sering lakukan dulu bersama.

Aku mencoba untuk merasakan nikmatnya secangkir Coffee, tetapi tetap saja rasanya sangat Pahit..

&&&

“Hello?”
.
.
“apa kau mendengarku? Noona?”
.
.
“Bom?”
Bommie pun terkejut, Matanya membulat, dia menoleh kearah sebelahnya. Menatap Daehyun dalam-dalam yang sejak tadi dihiraukannya, “Mi..mianhae.. Ji-an….”
.
.
.
.
.
DEG!

Mendengar itu, Daehyun merasa kecewa, apa Ji-an sudah memiliki hubungan khusus? Mungkinkah dia tidak berarti didepan Bommie sejak tadi?, Mungkinkah dirinya terlalu berisik sejak tadi?..
Sehingga dia dihiraukan?
.
“apa.. kita perlu berkenalan ulang?” kata daehyun dengan tersenyum kecewa menatap kedua mata Bom sangat dalam dan tidak berpaling dari mata Indah milik bom, bibir Daehyun pun bergetar seperti menahan dinginnya cuaca dihari ini. Namun dia menahan rasa sakitnya yang iya rasakan..
Tersadar akan kenyataan, Bom segera meminta maaf pada daehyun.

“Da.. daehyun?.. Miaan,
Akhir-akhir ini aku sangat lelah.. ada urusan yang belum aku bisa selesaikan, aku juga sangat kasihan padanya. Jadi maafkan aku.. aku harus pergi sekarang”

Daehyun hanya menanggapinya dengan senyuman kecil, namun sangat berkesan lembut. Tak kuat menatap wajah Bom yang tengah berdiri dia hanya menatap ke lantai taman.
“Gwaenchanha noona.. Algesseumnida. Mungkin aku terlalu berharap padamu, Gumawo atas hari ini” Daehyun menunduk hormat lalu tersenyum hangat menatap wajah Bom. Melihat itu Bom merasa sedih,
“Daehyunnie.. Kau bertanya padaku, Menurutku. kau orang yang seperti apa?. Apa kau ingin tau?” 

kata-kata tersebut, mantap membuat daehyun menghentikan langkahnya.
‘Terkejut’ Sangat jelas tergambar diwajah Daehyun. Perlahan namun pasti, dia mengangguk mengiyakannya

“Kau sangat baik, Kau sangat Unik, kau sangat menarik, Kau sangat tampan dan sopan, dan.. Aku sangat….”
.
.
.
“Senang bisa berkenalan denganmu, Jung Daehyun”

“Gamsa Noona”
Kini Daehyun merasa lebih baik atas ucapan noonanya itu. “Tolong jaga Ji-an, Jeball jom.. bukan sebagai apa-apa tapi sebagai sahabat” Daehyun hanya bisa berkata ‘Iya’ dan menatap punggung Noonanya yang sudah mulai menjauh pergi.

Virus Coffee, Kau benar-benar menyebarkannya noona..  dan kini rasanya sangat Pahit dari biasanya. Bahkan kau juga memberikan rasa itu pada orang lain..

&&&

“Kwon Ji-an!!”



Suara itu menggema diseluruh ruangan, tidak tahan lagi dengan suara itu Ji-an segera keluar dan menghampiri daehyun hyungnya.
“Aisshiiii… Shikkeureowo Hyung!” Guman Ji-an yang muncul dibalik pintu Dance room. “Mwo kau kenal dia?” Tanya Daehyun yang semakin membuat Ji-an bingung, dilihatnya sosok yang tengah ditunjuk Daehyun. Seorang yeoja berkulit putih, berkacamata sedikit tebal dan rambut yang panjang terurai Indah kecoklatan jika terkena sinar matahari yang memancar memasuki ruangan koridor.

Yeoja tersebut ada didekat loker para mahasiswa training yang sedang membaca sebuah buku yang tidak terlalu tebal’ dilihatnya pakaian orang itu sangat simple layaknya perempuan tomboy. Wajahnya bisa dibilang bisa memasuki standart Ulzzang, terlebih lekuk bentuk bibirnya yang sangat bagus dan berwarna merah strawberry terlihat sangat manis, matanya juga terpancar sangat bagus.

“Nugu?” Ucap Ji-an dengan nada dingin. “hum.. jangan terlalu dingin begitu, atau kau akan dijuluki Prince ice”
Ji-an hanya menghela nafas dengan panjang, tak mau Daehyun melihat ji-an marah dia langsung menuju keinti tujuan utamanya “Dia aa..dikku..” Bisik daehyun didepan wajah Ji-an,

“Mwo!!? Jinjjayo?” Saat ini ji-an benar-benar terkejut atas pernyataan hyungnya. “Wae? Ya! Kau seperti tidak percaya!”Sambut Daehyun menanggapi reaksi Dongsaengnya tersebut. Dilain sisi Yeoja tersebut juga terkejut mendengar suara kakaknya tersebut yang ada disana, diapun segera menghampiri Daehyun.

“Mianhae hyung, kalian sangat berbeda! Hahaha” Ji-an tertawa geli. “Aisshhh kau ini!”

“Oppa!! Shikkeureowo!!”

Daehyun dan Ji-an segera menoleh, dan didapatinya Yeoja yang diakui Daehyun sebagai adiknya tersebut ada disana. “Wooo!! Kebetulan kau datang jadi aku tak perlu susah-susah menghampirimu!”
Dengan nada tinggi daehyun langsung menggenggam tangan Ji-an dan adiknya tersebut untuk saling berjabat tangan, Terlihat jelas mereka sangat terkejut, dan menggerti maksud Hyung atau oppanya yang satu ini.
“cheoneon Jung Yun Kyung.. imnida”

“Kwon Ji-an”

Keduanya langsung melepaskan genggaman tangannya, Yun kyung menatap wajah Ji-an dengan senang “Nae ga Kwon Ji-an Dongsaeng Kwon GD”

Kata-kata tersebut yang terucap dari bibir Yun Kyung. Sejenak Ji-an sangat shock atas ucapan Yun Kyung. Saat Ji-an menoleh kearah Yun Kyung, Yun Kyung sudah berjalan pergi yang hanya mengangkat tangannya yang bertanda ‘Bye’

“Cih..” seru Ji-an, Dan Daehyun hanya bisa bingung menatap mereka berdua.

Kucoba merasakan Jenis-jenis Coffee yang lainnya, kurasa ada satu rasa yang menurutku sangat menarik.

&&&

“Jiyong..”
.
Suara itu terdengar sedikit ragu namun berkesan manja. Terdengar suara langkah seorang yoeja memasuki ruangan sepi nan gelap.

“Waeyo, Park Bommie?” sahut Jiyong menanggapi sapaan Bom,
“Sampai kapan permainan ini akan kau akhiri?” dengan suara bergetar Bom bertanya dengan tidak tergesa-gesa,
“Kalau kau datang hanya ingin menanyakan itu, lebih baik aku akan menyebarkan gossip bahwa aku benjalin hubungan dengan Sandara dan bukan kau Bommie..”

“Neo jugeosseo Kwon Jiyong!”

“Katakanlah..”
Wajah Bom memerah, Keringatnya mulai bercucuran, dia takut atas apa yang dilakukan Jiyong padanya. Namun dia tidak bisa menahan perasaannya tersebut lebih dalam.
.
.
.
.
“Kurasa aku mengingginkannya”

Sraaaashh

Jiyong menyiram wajah Bom dengan air digelas yang ada dihadapannya, Bom tersentak dia terkejut atas perlakuan Jiyong padanya

“JANGAN KATAKAN ITU PADAKU!!”

“Mian.. “

“JANGAN KATAKAN JI-AN!!!!!?”

“Jangan sakiti dia My yong yong, Mianhae.. Jeball Jeball jom!” rintih Bom dengan suara yang bergetar mendekap mempererat kepalan tangannya dibaju Jiyong membuat erat pelukan Jiyong.
Tak kuasa menebak apa yang Jiyong akan perbuat selanjutnya dia meneteskan air mata dibaju Jiyong, Bom menyesal tak seharusnya dia mengatakan itu pada Jiyong dan seharusnya langsung memutuskan hubungannya dengan Kwon Jiyong

 “Neon ..”

Jiyong terus memeluk Bom yang sedang mengigil, dibalik itu terlihat dibayangan kegelapan ruangan Jiyong tersenyum evil.

 “Neon Neun Naeggoya.. Park Bommie”.

Aku mencoba untuk merasakan nikmatnya secangkir Coffee, tetapi tetap saja rasanya sangat Pahit..

Bersambung..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar