Jumat, 05 Juli 2013

Funfiction - Only One Chance 3



Author: @NWmaknae
Cast:

  1. Kwon Ji-An(OC)
  2. Kwon Jiyong
  3. Jung Yun Kyung(OC)
  4. Jung Daehyun
  5. Park Bom
  6. Moon Jongup

Genre: Romantic drama, Sad, gaje?


Kucoba merasakan Jenis-jenis Coffee yang lainnya, kurasa ada satu rasa yang menurutku sangat menarik..

Jiyong terus memeluk Bom yang sedang mengigil, dibalik itu terlihat dibayangan kegelapan ruangan Jiyong tersenyum evil.
 “Neon Neun Naeggoya.. Park Bommie”

“Apa kita pernah bertemu?”

“Kau..  Sungguh mengerikan..”
Tangap seorang Gadis yang terlihat Tomboy, Ne itu Yun Kyung. Mereka semakin dekat setelah berkenalan, namun mereka mengisi saling dengan kata-kata yang ketus.
“Oh, omo.. Yeoja Babo”

“Mwoya?, apa katamu? Kau ini! Coba katakan sekali lagi!!”

“Yeoja..
.
.
.
.
.
Babo!”

“Hiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.. yak! Nappeun namja!”
Yun Kyung pun menghajar Ji-an dengan segenap kekuatannya, namun karena ini masih dalam jam pelajaran  Jongup pun tidak tahan lagi mendengar ocehan bocah-bocah tengik dihadapaannya.

“Shikkeureowo! Dwaesseo..” seru Jongup sambil menghentakkan kakinya
“uh! Mianhae Hyung..”

“Ji-an- ah~ bukannya kau kesini untuk mengetahui tentang entertainment? Kau harus ingat ini bukan tempat asalmu. Tolong jaga image mu..”
“Nae ga wae??” Ji-an menatap hyungnya, hatinya tidak terima disalahkan atas semua kehebohan diruangan ini. Terlihat jelas Yun kyung tersenyum puas menanggapinya.

“Hahaha namja babo!”

“Cih”

&&&

Orang itu bener-benar berubah, Kenapa kau jadi seperti ini Kwon Ji-an?. Seperti orang lain saja, apa maksudmu?, ternyata kau benar-benar lupa kepadaku, Bukankah katamu hanya ada..
‘Kau dan aku’
.
.
.

“Jonguppie!”

“He? Yak Kwon Ji-an rupanya”
“Ini gogi untukmu hyung..”

Jongup melihat kantung plastik yang dibawa Ji-an untuknya, ada masakan daging kesukaannya dan minuman cola untuknya serta lengkap dengan bonus burger kesukaannya ada disana, Jongup menanggapinya dengan smile angelic khas miliknya.

“Kau ini tahu saja apa yang aku suka..”

Mendengar masukan itu dari mulut hyung kesayangannya sangat membuat Ji-an senang, iya pun mengembangkan senyum tipis yang tulus di wajahnya. “I - ni  sebagai per – min - taan ma - af telah mem - buat keribut - an diruanganmu ta - di..” sahut Ji-an dengan berbisik kepada jongup hyungnya.
Tak mau kalah dari canda Ji-an, di juga berbisik kepada Ji-an “Ohh.. jadi begi – tu, arraseo Kwon – ji – an Gumawo”
Dan pandangan mata disekitar mereka, melihat mereka dengan muka curiga. Dan tepat mereka dilihat seperti orang yang berpikiran yadong oleh orang-orang sekitar,
Mengetahui itu mereka hanya saling tertawa satu sama lain, Mereka benar-benar bodoh.

&&&

Hari demi hari berlalu, netizen semakin penasaran atas apa yang telah terjadi dengan artis andalan mereka yaitu Kwon Ji-an. Mereka sudah merencanakan untuk membututi Ji-an yang selalu menghampiri TS Entertainment padahal kegiatan tentang pembelajaran entertainment di management TS sudah berlalu beberapa bulan yang lalu.

Pagi ini Ji-an seperti biasanya selalu mendatangi gedung TS entertainment untuk menemui hyung kesayangannya Moon Jongup.

“Apa-apaan kau?..”
“apanya?”

Suara perlawanan mulai terjadi di lorong TS entertainment.  Ne itu suara Daehyun dan Ji-an yang sedang memperdebatkan masalah kehadiran Ji-an.
Daehyun berusaha berbicara lembut dengan Ji-an, untuk memperingati dan menyadarkan posisinya “Jangan kesini lagi”

“Hyung yang kejam”

Tanggapan itu keluar begitu saja dari mulut Ji-an, dia menjawab benar-benar ketus terhadap pengusiran dirinya di tempat ini. “aku hanya ingin bermain”

“uhh.. Ji-an bukan maksudku, tapi kapan kau mengerti ini bukan taman bermain!”
“aku tau itu!, Aku hanya ingin bertemu dengan Jongup hyung!”

“aaakhh.. Mworae? Banmal hajimaseyo”

“Keurae.. aku minta maaf! Mianhae hyungie”

“Oke, tapi kau bisa bertemu dengannya kapan saja dan dimana saja..”
“Tapi.. bagiku dia adalah Hyung kandungku”

“Nawa!!”

Ji-an menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, dia benar-benar risih karena Daehyun hyungnya selalu menghalangi jalannya, mulai dari dengan kebersamaannya dengan noonanya Park Bom hingga hyung kesayangannya Moon Jongup.

“Hh…”

Wajah Ji-an pucat, dia menghela nafas panjang, rasanya hidupnya benar-benar tidak ada yang istimewa. Membosankan, tidak tahu harus kemana, bahkan hyung kandungnya sendiri Kwon Jiyong tidak mengakuinya. Dari kecil orang tuanya meninggalkan dia dengan kakak yang tidak bertanggung jawab atas kehidupannya.

Ji-an menyandarkan kepalanya kedinding disebelah kanannya, dia amat lemas menggingat masa lalunya yang sering dihajar oleh Appanya sewaktu kecil hanya karena pengakuan yang bohong dari hyungnya yang selalu memutar balikkan fakta yang sesungguhnya,
Daehyun khawatir melihat keadaan Ji-an yang sekarang, dia hanya bisa terus melihat Ji-an yang entah sedang berfikir apa dalam pikirannya dalam situasi hening dalam keduanya.

Ji-an memutar kembali ingatannya pada masa lalu, Eommanya hanya bisa mengikuti kemauan Appanya yang terlalu kasar, Dia menutup matanya mencoba mengingat kenangan lebih jauh lagi sebelum semua itu terjadi,
Keluarganya sangat baik, dia masih berumur  10 tahun semuanya sangat berjalan dengan baik, hyungnya juga sangat menyayanginya. Dia masih ingat hyungnya sampai mengancam teman-temannya yang berani menyakitinya, harus berhadapan dengan hyungnya. Tapi itu hanya masa lalu entah apa yang telah merasuki Hyungnya sekarang bukan seperti manusia.

Mengingat itu Ji—an tersenyum sinis untuk dirinya sendiri dan membuka matanya, menatap lantai yang ada dibawah dengan pandangan berkaca-kaca “Jinjja.. aku ini anak siapa?”


DEG!

Daehyun semakin khawatir, tidak seharusnya dia mengusir Ji-an karena dia masihh menyimpan kekesalan terhadap Ji-an karena masalah cintanya dengan park Bom.
‘Ne. Daehyun Babo. Ji-an tidak salah tetapi Park Bom noona sendiri yang salah Ji-an hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa’  dalam batinnya Daehyun terus menyalahkan dirinya.
Sesegera mungkin Daehyun mengejar Ji-an yang berjalan lesu menuju ke pintu keluar TS Entertainment.


“Kwon Ji-an !!..  Mwohaneungeoya?”

Langkahnya terhenti tepat diluar gedung TS, dan berada ditaman luar TS entertainment. Ji-an menoleh dan melontarkan senyum lembut pada Hyung busannya tersebut  “museun soriya?”
Kini Daehyun benar-benar tak mengerti dia memegang kedua bahu Ji-an dan menghadapkan Ji-an agar menghadap dengannya ,

“Kau kenapa? Kau kan tidak mabuk! Jangan begini Ji-an aku mohon Jeball aku minta maaf kalau aku tengah mengusirmu, aku hanya harus menjagamu” Daehyun masih ingat benar permintaan park bom untuknya agar menjaga Ji-an sebagai sahabat juga.

“Kau bilang aku harus keluar”
“Ani.. aniyo, Dwaeggeoteun!”

Daehyun segera menarik tangan Ji-an kembali menuju kedalam gedung, namun terlambat. Ji-an tidak bergerak sedikitpun, matanya sudah terarah pada satu tujuan yang bisa dia harapkan. Daehyun masih menghadap depan diambang mulut pintu gedung TS Entertainment, ia bingung kenapa Ji-an tidak mau jalan mengikutinya.

“A..ada apa?” Tanya Daehyun kepada Ji-an, dan tepat saat Daehyun menoleh kearah wajah Ji-an. Ji-an mulai membuka mulutnya
.
.
“Noona?”

“Ji-an?.. kau disini rupanya”

Tak asing lagi bagi Daehyun, suara tersebut suara yang dia rindukan selama sebulan ini ‘Park Bom Noona’
“Bommie..” Ucap Daehyun, matanya membulat melihat sosok itu hadir disini sekarang. Dadanya sesak melihat dua orang itu saling bertemu, apa yang akan mereka lakukan didepannya.

BRUUUUUK!

Kau datang membawakanku  taburan gula dan toping-toping manis itu dan memasukkannya kedalam Coffee milikku..

“Ahahaha..” Ji-an ayo kita kedanau!
“Arrasseo! Kyu..”

Apa ini.. aku berlarian dengan seorang gadis, umur kami sekitar masih berusia 10 tahun.
Aku dan gadis itu menemukan danau yang ada disebuah bukit terpencil. “Aku menemukannya” “Good! Ji-an! Lihat ada pantulan kita berdua!”

“Kau lihat Kyu~”
“Ha?”

“You and I”

“Mwo aku tak mengerti Ji-an..”

Aku menunjuk diriku dan gadis yang kupanggil kyu itu,
“Selamanya hanya ada kau dan aku, bukan Park Bom noona atau siapapun. Dia hanya sahabat baikku, percayalah..”

“Ng..”
“Dia sudah sadar..”

‘Tadi itu hanya mimpi?’ Tanya Ji-an dalam batinnya. Namun iya masih bingung siapa gadis yang bersamanya yang iya panggil Kyu tersebut, dan rasanya iya memang pernah kedanau itu waktu berumur sepuluh tahun.
Ji-an tersadar kembali dalam lamunannya, dia mengucek matanya yang masih buram tersebut, Iya tersadar dia sedang berada dirumah Park Bom noonanya.

“Kau pasti bingung, tadi kau pingsan dipelukanku Ji-an..”

Mendengar penjelasan singkat dari Park Bom, seketika muka Ji-an langsung memerah seperti kepiting rebus, iya segera menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat noonanya tersebut.
Park bom langsung menelepon  Daehyun agar tidak cemas lagi terhadap insiden ini.

“Kau sakit. Badanmu panas. Aku akan merawatmu”

PRAAAAANGG!


Ji-an memecahkan gelas yang ada disamping tempat tidurnya, Suara itu.. menurutnya adalah suara yang mengerikan baginya, Suara itu benar-benar tak asing lagi baginya ‘Kwon Jiyong’
Entah apa yang dirasakannya sekarang, Ji-an langsung membulatkan matanya, mukanya pucat, dan memundurkan duduknya hingga mentok keujung tempat tidur, dia benar-benar terlihat ketakutan, nafasnya terengah-engah bagaikan orang yang habis berolahraga. Melihat itu Park Bom merasa cemas iya rasanya ingin menyuruh Jiyong pergi.


“Wae?”
Tanya Jiyong kembali dengan wajah santai bagaikan tak pernah terjadi apa-apa, Park Bom yang sangat tau masalah Ji-an tak tega melihatnya seperti itu langsung masuk kembali kedalam ruangan kamarnya, Ji-an bagaikan rubah yang terjebak didalam Goa Naga seorang diri,

“Biar aku yang menjaganya, Kau tak akan bisa, biarkan dia disini sampai iya benar-benar pulih maupun Jiwa dan raganya”
“Hahh!, mworae? Geurae?”

“Hanya..ng..  Keunyang”
“Oke fine, arra arra.. Algesseumnida”

Lalu Jiyong pergi keluar tetap menatap Ji-an dengan tatapan menusuk , iya pulang menuju rumahnya dengan penuh aura suram dari dirinya.
Ji-an sudah tidak tegang lagi, kini dia terduduk lemas dan menghela nafas dalam-dalam sambil mencengkram selimut diranjang tersebut “Aku pikir aku akan mati”

&&&

Daehyun dan Jongup baru saja mengunjungi rumah Park Bom Noona untuk melihat keadaan Ji-an, dan mereka merasa ada keanehan tersendiri “Dia seperti trauma..”
Seru Jongup menanggapi pembicaraan mereka, Daehyun yang masih terkesima dengan isi rumah Park Bom langsung tersadar akan tujuan utamanya lalu segera memulai pembicaraan serius “Sebenarnya apa yang terjadi? Kau bisa percayakan kami Noona..”

Jantung Bom berdegup kencang iya bingung, benarkah harus menceritakannya? Namun iya rasa kedua Hyung dari Ji-an ini dapat diandalkan, terlebih Ji-an Pernah berkata bahwa dia sudah menganggap Jongup seperti Hyung kandungnya, dan Daehyun adalah hyung yang dapat diandalkan terlebih sekarang iya sendiri tengah dekat dengan Daehyun..
Bom pun memulai ceritanya meski masih takut akan bayangan Jiyong.
.
.
.
.
“Jiyong!!??”
“Kwon Jiyong!!?”

Mereka pun shock mendengar kenyataan ini, ternyata dugaan para netizen dan wartawan itu memang ada benarnya yang mengatakan Kwon Jiyong adalah kakak dari Kwon Ji-an.
Kenapa kau hanya memberikan gula dan toping manis didalam Coffee milikku?, bagaimana dengan Coffee yang lainnya?

&&&


Setelah Jongup dan Daehyun pergi dari rumahnya, Bom masih ingin melihat keadaan Ji-an. Iya pun mulai memasuki kamarnya, tapi dalam hitungan perdetik Ji-an langsung memberikan pertanyaan yang mengejutkan.
Tap!

“Kenapa Hyungku bisa ada dirumahmu? Noona..”

Bom hanya bisa menghentikan langkahnya, matanya semakin membulat menunduk melihat lantai yang sekarang sedang iya injak.

“Kalian.. ada hubungan apa?”
“Anii.. Aniyo Ji-an-ah!”

Bom sekali langi semakin membulatkan matanya, iya menggeleng dan terus memberi kalimat penolakan, untuk meyakinkan Ji-an. Dan kini air matanya tidak bisa ditahannya lagi mengalir dipipi lembut milik Bom.
Melihat itu Ji-an hanya bisa tersenyum kecil, rasanya sekarang hatinya benar-benar sakit disbanding tubuhnya yang sedang tidak sehat sekarang ,

“Aku harap..    Noona berkata jujur padaku”
Dan Wala, dugaan Ji-an tepat pada sasarannya, Bom menatap sedih kepada Ji-an. Tentunya dia berfikir sekarang dia benar-benar merasa bodoh mana mungkin Ji-an tidak tau kapan saja dia bisa berbohong.

“Mian.. aku-”

Brakkkkkkkkkkkkkkkk

Mendengar sedikit ucapan kata dari Noonanya Ji-an langsung mengerti dan segera membereskan selimut yang menutupi tubuhnya.
“Cukup Noona. Gamsahamida”

Ji-an langsung berjalan cepat keluar dari kamar Bom, Bom hanya tak tau harus berkata apa, Tubuhnya kaku. Iya ingin menjelaskan yang sebenarnya kepada Ji-an. Iya tidak ingin Ji-an pergi

“Kajima!..”

Bom langsung menahan tangan Ji-an.
“kkamjjakiya! Badanmu panas sekali Ji-an-ah!”

“Mw.. mwohaneungeoya!?..”
“Memelukmu Ji-an-ah..”

“Jangan memelukku dari belakang begini!”
“Maeume deureo? Kau harus berbagi suhu badanmu denganku!”

Hening. Park Bom, dia menyandarkan kepalanya di punggung Ji-an, Iya merasa nyaman. Amat sangat nyaman, iya setidaknya harus mengurangi suhu panas yang ada ditubuh Ji-an agar Ji-an bisa cepat sembuh, Iya tidak mengerti harus memilih siapa antara kakak beradik tersebut. Iya ingin seperti ini terus bersama Ji-an, Tapi seharusnya dia mengembalikan setengah ingatan milik Ji-an yang hilang karena sebuah insiden beberapa tahun yang lalu.

Mereka berdua sangat menikmati pelukkan keduanya,  Sedangkan Ji-an tidak tau harus bagaimana lagi persaannya sekarang ini sangat kacau, tapi iya merasa sekarang suhu badannya semakin panas’ rasanya kepalanya sangat sakit, sepertinya dia terlalu lelah dengan semua ini,

“Cukup!! Aku bukan anak kecil lagi Noona! Ini percuma! Jangan permainkan aku lagi!!”

Ji-an melepaskan pelukan tangan Bom dipingangnya, dan pergi secepatnya dari rumah milik Bom, Bom yang masih terkejut hanya bisa jatuh tertunduk dibawah lantai, rasanya sangat perih melihat Ji-an yang sebelumnya tidak pernah membantahnya, namun sekarang sepertinya dia sudah cukup dewasa
‘Ne’

“Kau benar Ji-an.. Mianhae telah mempermainkanmu, Mianhae mianhae!!”


&&&

“Yeoboseo?”

“Jonguppie, apa Ji-an ada disana?”
“Ji-an? Apa terjadi sesuatu? Dia tidak kesini”

“Jinjja? Jinjjayo?! Mianhae aku akan menghubungi yang lain dulu”
“Keurae.. aku juga akan mencarinya”

“Gumawo Jonguppie”

“Yeoboseo Daehyunnie?”
“Ne noona..”

Kurasa Coffee yang kau berikan kepadaku sudah mulai dingin noona..

“Kwon Ji-an?”

“Kyu?”


Bersambung..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar